Pages

Tuesday 16 June 2015

PSSI-MENPORA PORANDAKAN SEPAK BOLA INDONESIA



PSSI sebagai sebuah organisasi independen dibekukan oleh Menteri yang merasa bisa berbuat untuk memperbaiki Sepakbola. PSSI sebagai organisasi independen tidak bisa dibekukan oleh otoritas diluar sepak bola, merasa perbuatan itu diluar hukum yang berlaku, ibarat Rumah besar yang menaungi beberapa Olah raga bola sepak, seperti Futsal dan Sepak bola Wanita dan tentu saja sepakbola kaum Adam, PSSI melawan kehendak Sang menteri.Bagaimana kelanjutan episode ini. saksikan di televisi Anda. Jangan menggerutu, jangan tertawa karena pahit setelahnya, karena orang Indonesia selalu mempunyai misi khusus, hanya Tuhan yang tau dalam hati mereka(PSSI-Menpora). Indonesia jangan bermimpi sepak bola akan bagus, bayangkan Belanda tak pernah juara Dunia tapi mereka tak pernah sekisruh ini. Kalo memang niat bagus cukup diperbaiki rumah itu, kalo rusak pintu ya diganti, kalo genting kurang adem ya diganti yang mahal. tapi ini sungguh aneh dibekukan dengan Kekuasaan yang sembrono. Mungkin ada Mafia sepakbola, tapi bukankah kita punya Polisi, Kejaksaan dan KPK. Atau mereka terlalu sibuk mempertahankan kekuasaan sehingga lupa akan tugas pokok dan fungsi.
Nah, buktikan itu agar mereka yang tersangkut mafia dan match fixing diberantas. Kasihan yang tak mengerti akar permasalahan ini, Anak-anak  U 19 dan U-16 dan usia dibawahnya yang ingin menyalurkan hobi harus terhenti mimpinya meski kita tau tak semudah membalikkan telapak kaki gajah atau singa sekalipun.
Road map dari Menteri belum juga terdengar, sementara PSSI merasa dikebiri dan seakan-akan selalu berbuat salah sehingga sepak bola berhenti di lapangan, televisi dan bukan lagi hiburan rakyat, tetapi sudah masuk dlam mesium yang tak bisa dibanggakan karena tidak pernah tampil di piala dunia, piala Asia yang numpak lewat, dan tingkat asean yang selalu digunduli oleh Thailand, vietnam dan entah negara mana lagi yang mampu menggundulkinya.